Sunday 25 September 2016

Don't be Arrogant


Don't be Arrogant
Sombong atau dalam istilah Arabnya Al-Bathar, dalam kamus lisan Al-Arab disebutkan bahwa arti kata bathar sinonim dengan takabur yang berarti sombong. Rasulullah SAW dalam hadis menjelaskan definisi sombong :

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

Sombong  ialah tidak menerima kebenaran dan menghina sesama manusia.
Salah satu sifat yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah sombong. Sombong merupakan sifat yang menganggap dirinya besar dan memandang orang lain hina/rendah. Dalam firman Allah Ta’ala dijelaskan yang artinya :

 “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman : 18)
Ayat ini mengajarkan akhlak yang mulia yaitu bagaimana seorang muslim sebaiknya bersikap ketika berbicara ataupun bercakap-cakap dengan yang lain, termasuk pula pada orang tua. Dalam ayat ini diajarkan agar seorang muslim tidak bersikap sombong. Inilah yang dinasehatkan Lukman pada anaknya. Allah juga melarang kita untuk sombong, seperti dalam firman-Nya yang artinya :

”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al-Isra’ : 37)
Perlu diketahui bahaya sombong, Ibnu Harist al-Hafi mendefinisikan kesombongan dan ujub dengan ungkapan “Jika engkau merasa amalmu banyak sedang amal orang selainmu sedikit”. Meski kita berusaha sekuat tenaga untuk mengumpulkan pahala, tapi bukan berarti harus memandang amal orang lain rendah ketimbang amal kita. Itu bisa jatuh ke dalam bentuk sikap sombong.
Syaikh Fudhail bin Iyadh, salah satu guru Imam Syafi’i, menjelaskan bahwa iblis akan menang melawan bani Adam, hanya dengan menjadikan manusia memiliki satu dari tiga perilaku, yaitu:

Pertama.  Ujubnya seseorang terhadap dirinya (sombong).
Kedua.  Menganggap banyak amal yang telah dilakukannya.
Ketiga.  Melupakan dosa-dosanya.

Maka dari itu kita harus berhati-hati kalau sudah merasa diri kita paling baik ketimbang yang lain. Sehingga kalau diingatkan atau di nasehati, kita selalu cuek dan menganggap  yang kasih nasehat itu tidak ada apa-apanya dibandingkan kita.

Semoga saja kita bisa menghindari sifat sombong. Dan Allah memberi hidayah demi hidayah kepada kita semua. Aamiin



Oleh : Bapak Saefuddin Mumtaza

0 comments:

Post a Comment